Sabtu, 15 Desember 2012

Hebohnya Pemberitaan Terorisme dan Pengaruhnya di Masyarakat


SOLO (voa-islam.com) – Dari penelitian yang dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruhnya atau tidak aksi terorisme dengan size, density dan heterogenity serta bagaimana respon masyarakat terhadap aksi dan para pelaku terorisme, ternyata ditemukan fakta bahwasanya masyarakat sebetulnya dan pada awalnya tidak mengetahui permasalahan terorisme.
Hal ini yang disampaikan oleh Irine Riskyana selaku Manajer Riset Penelitian Tim Sosiologi Perkotaan Kelas A Angkatan 2010 Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosiologi dan Ilmu Politik (FISIP) Jurusan Sosiologi Kelas A Angkatan 2010 Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. “Penelitian yang kemarin kami lakukan itu cukup unik mas. Kenapa? Karena pada waktu kami tanya kepada seorang ibu-ibu; ibu tau tetangganya itu teroris dari mana? Ibu itu menjawab, dari Media mbak.
Terus, ibu tau kalau disana ada aksi terorisme dari mana? Dari Media juga mbak,” kata Irine kepada voa-islam.com pada Jum’at siang (14/12/2012) di gedung FISIP UNS. Gadis kelahiran Purworejo inipun melanjutkan bahwa, sebetulnya dan kebanyakan masyarakat itu juga acuh dan responnya biasa saja dalam menanggapi isu terorisme yang terjadi. Terbukti pada waktu tim peneliti bertanya kepada warga masyarakat lainnya, kenapa tidak ikut melihat kesana, jawabannya pun biasa saja. “Waktu kami tanya, kenapa bapak tidak ikut melihat pengeboman disana? Ngapain lihat kes ana mbak, wong di TV aja sudah ada kok! Apakah ada pengaruhnya aksi terorisme dengan kehidupan bapak dan warga? Jawabnya,ndak ada mbak, biasa aja kita,” ujarnya menirukan perkataan warga. 
Akan tetapi yang membuat Irine dan kawan-kawannya heran yakni berita di sejumlah televisi swasta nasional yan begitu heboh dan bombastis dalam pemberitaan soal terorisme. Bahkan secara sepihak telah melakukan penghakiman kepada individu atau kelompok yang baru dituduh sebagai pelaku aksi terorisme. “Coba bayangkan mas, respon masyarakat itu santai saja dan tidak ada pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat kota dari aksi terorisme. 
Tapi di TV kok begitu heboh. Jadi secara tidak langsung itu juga berperan menciptakan terorisme itu sendiri,” ucap mahasiswa semester 5 FISIP UNS itu. Menurut Irine, yang juga penganalisa dan perumus makalah berjudul “Kontruksi Terorisme Dalam Heterogenitas Masyarakat Kota” dari hasil karya penelitian tersebut menyampaikan bahwa pengaruh media juga sangat penting sekali dalam mementukan pola pikir masyarakat terhadap aksi terorisme di samping kondisi sosiologi perkotaan yang menjadi perhatiannya. Ia pun mengimbau agar media bisa secara profesional, objektif dan jujur terkait pemberitaan terorisme. (Bekti/VOA)